Pages

Kamis, 17 Desember 2009

Lihat Ke Bawah ( ini puisi lho... ;) )

pop art


Janganlah engkau pandangi dia yang angkuh dengan mobil mewahnya,
tapi tataplah aku yang masih setia dengan sepeda butut ini.

Janganlah engkau pandangi dia yang bergaya dengan pakaian mahalnya,
tapi tataplah aku yang tersenyum dengan baju usang yang ku kenakan ini.

Janganlah engkau memikirkan dia yang tidur nyaman di rumah megahnya,
tapi cobalah pikirkan aku yang tidur lelap meski hanya beralaskan papan di gubuk jelek ini.

Janganlah engkau iri dengan dengan dia yang kekenyangan karena makanan enaknya,
tapi rabalah aku yang tetap bersyukur dengan sepotong roti ini.

Memandangi dan memikirkan dirinya membuatmu merasa lemah.
Memandangi dan memikirkanku membuatmu merasa kuat.

Jika aku masih dapat tersenyum,
Jika aku masih dapat tertidur lelap,
Jika aku masih dapat bersyukur,
Lalu mengapa engkau bersedih?


Puisi ini saya persembahkan bagi kamu yang lagi kurang happy atau lagi bersedih. Mungkin kamu merasa sangat penat dengan masalah yang sedang kamu hadapi saat ini, sampai merasa kamu adalah orang yang paling sial di dunia ini. Tapi coba deh kamu keluar dan melihat orang – orang yang agak kurang beruntung dibandingkan kita. Seperti pedagang asongan, pemulung atau mungkin para penyandang cacacat. Mungkin kita justru akan mendapatkan inspirasi dari mereka. Dimana dengan segala keterbatasan yang ada mereka mencoba untuk tetap survive. Saya yakin kamu yang lagi baca blog ini hidupnya jauh lebih baik dari pada para anak jalanan yang boro – boro “melek” internet, bisa membaca saja mereka sudah senang.

“ Allah tiada membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya …“
(QS. Al Baqarah : 286)

Nah, kalau dipikir – pikir kita lebih beruntung kan dari mereka. Ayo, sudah dulu badmood nya! Lebih baik kita syukuri saja hidup ini dan tetap fokus pada apa yang ingin kita capai. Semangat! ;)

“ Sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah (urusan yang lain) dengan sungguh -sungguh ”
(QS. Al Insyiraah : 6,7)

Minggu, 13 Desember 2009

Rahasia Ulang tahun-ku

Sekitar 21 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 15 januari 1988. Di sebuah tempat persalinan di pinggiran kota Jakarta, telah lahir seorang bayi laki – laki mungil yang lucu. Lalu bayi itu diberi nama 'Dedy'. Bayi itu tidak lain adalah orang yang menulis artikel yang mungkin tidak terlalu penting ini. Hey, itu gua! ;) memang sisa – sisa ke-imut-an dari bayi itu masih nampak samar –samar di wajah gua ;P

Baik secara matematika maupun secara astrologi memang seharusnya ultah gua juga 15 januari.
Tapi karena satu dan lain hal, pembuatan akte lahir gua pada saat itu di urus oleh Om gua yang berada di sebuah kota kecil di ujung timur pulau Madura yang bernama Sumenep village. Disana juga merupakan kota kelahiran bokap gua. Kebetulan Om gua memang seorang pejabat lurah, jadi mungkin lebih mudah kalau dia yang mengurus semua. Tapi di akte lahir bukan cuma kotanya saja yang berubah jadi Sumenep, tapi tanggal lahir gua juga beruba jadi 4 juni. Jadi disitulah awalnya gimana gua punya dua tanggal lahir. Gua juga kurang paham kenapa di akte bisa berubah begitu. Tapi bagusnya umur gua jadi lebih muda 5 bulan. Lumayanlah buat ngirit umur =P

Dulu gua punya kartu anggota (KA) SSB (sekolah sepak bola). Karena bikinnya gak pake akte jadi gua tulis tanggal lahir gua di form 15 januari, jadi tercetaklah di kartu 15 januari. Sedangkan di kartu pelajar (KP) SMP tercetak tanggal lahir gua 4 juni. Nah, perbedaan inilah yang gua pake buat menghindar kalo ada temen yang minta traktiran saat gua ultah. Kalau mereka minta traktirnya tanggal 15 januari gua bakal nunjukin KP gua yang tercetak 4 juni. Begitu juga sebaliknya. Saat mereka minta traktir tanggal 15 januari gua bakal nunjukin KA SSB gua yang tercetak 15 januari. Teman – teman gua pun percaya sekaligus bingung kapan sebenernya gua lahir. Dan saat SMA kartu pelajarnya pun buatnya gak pake akte jadi gua tulislah 15 januari. Beda sama KP SMP yang 4 juni. Jadi trik ini gua pake lagi di SMA. Sorry nih friends bukannya pelit, tapi ortu gua memang gak ngasih uang untuk traktir. peace lah! ( Vn__n!)


Merayakan Ulang tahun, Haruskah?

Waktu gua masih bocah ultah gua selalu dirayain tanggal 15 januari. Tapi beranjak gede ultah gua gak pernah dirayain lagi. Diberi hadiah-pun enggak. Kata ibu gua, malu sudah gede kalo masih di rayain. Tapi gua gak masalah dengan hal itu. Dan kalau masalah hadiah, gak mesti setahun sekali gua di kasih hadiah, karena hadiah termanis sudah gua dapatkan setiap hari oleh ibu lewat kasih sayang dan perhatiannya. So sweet kan ;)

Makin dewasa gua sikap idealis gua pun muncul . Gua setuju kalau ulang tahun bukanlah hal yang mesti dirayain. Apalagi sampai gede – gedean. Manager gua dulu pernah bilang “ Untuk apa merayakan hal yang bukan merupakan kemenangan? “ gua setuju. Dan menurut gua ultah bukanlah suatu kemenangan karena stiap tahun sudah pasti kita lewati. Begitu juga dengan tahun baru. Orang – orang diluar sana make a wish saat ultah, dan membuat resolusi saat tahun baru. Kasihan juga kalau make a wish saja cuma setahun sekali. Sedangkan gua biasa make a wish setiap hari, bahkan minimal 5 kali sehari. Khususnya setip setelah melaksanakan shalat wajib . Segala macam harapan gua minta saja langsung pada Allah swt. yang maha pemberi dan maha pemurah. Lagipula apakah hanya dengan meniup lilin doa dan harapan kita sudah pasti terkabul?

“ bukankah telah kita ketahui bersama, usia dan waktu adalah modal utama manusia yang tidak akan pernah kembali? ”

- Abdullah gymnastiar-

Di tempat kerja gua yang sekarang, bagi sebagian orang yang sedang ultah, mereka biasanya membawa kue dan makanan untuk dibagikan pada para staf. itu mungkin moment yang tepat bagi mereka untuk memberi dan berbagi. Dan memberi adalah perbuatan yang mulia. Tapi karena gua merasa modal hidup gua,yaitu waktu gua hidup semakin berkurang, dan ultah bukanlah suatu kemenangan yang harus dirayakan, mungkin gua bukan orang akan bagi – bagi kue saat gua ultah. Kalau mau jujur gua justru kurang nyaman harus menyandang umur 22 di tahun depan, maunya sih tetap 21, tapi itu jelas gak mungkin. Tapi kalau saja gua memperoleh kemenangan, misalnya desain gua menang di kontes desain 99designs.com atau gua diangkat menjadi manager misalnya, gua adalah orang yang akan merayakan hal tersebut, seperti sebagian orang yang merayakan ultah dengan bagi – bagi kue, mentraktir, atau dengan hal lain.

Namun disamping sikap idealis gua, gua akan tetap memberikan selamat kepada orang yang sedang ultah. Walaupun gua memang jarang ingat tanggal ultah teman –teman gua. Maaf ya! v(n_n)! Dan gua akan tetap berterimakasih jika ada yang memberikan selamat di hari ultah gua, baik 4 juni maupun 15 januari, apalagi jika ada yang memberi kado. Wah, kata orang rezeki jangan ditolak! ;)


Semua orang bebas memaknai ultah mereka masing – masing. Dirayakan atau tidak yang terpenting adalah kehidupan yang lebih baik dari hari kemarin. Memberi, berbagi, make a wish, memberikan selamat dan doa, serta bersyukur adalah hal yang baik dan mulia. Namun hal – hal yang baik tersebut tetap dapat kita perbuat dalam rangka apapun. Bahkan setiap disetiap saat, disetiap hari – hari kita. Semoga Allah swt. Selalu memberikan kebaikan dalam sisa – sisa umur kita. Amin =)

Budi dan Amir


Suatu sore jam pulang kantor di sebuah gedung perkantoran di wilayah gatot suroto, tepatnya di lantai tiga. Budi dan Amir sedang berbincang.

Budi : “ Mir, gua cabut skarang ya, udah pengen ketemu kasur nih! “
Amir : “ Nanti aja kalee bud, jam segini mah pasti muaacet banget! “
Budi : “ iya juga sih…”

Lalu secara reflek pandangan mereka-pun langsung beralih ke jalan raya. Nampak beberapa mobil sedang berjalan santai, lalu disalip oleh tiga sepeda motor berkecepatan tinggi yang sepertinya sedang balapan. Lalu secara reflek pula Budi dan Amir saling beradu pandang. “ Hahahahahaha! ” mereka berdua-pun tertawa, mereka lupa kalau ini adalah hari sabtu alias weekend. ;P

Satu Hari Bersama “THE ROCK”


Sesampainya di ”akhirat“ telah menunggu mahluk - mahluk yang sangat asing. Mereka itu adalah para iblis dan malikat. Dan gua gak tau mana yang iblis dan mana yang malaikat, karena mereka semua menampakan diri mereka dengan wujud manusia.


-------------------------------------------------------------------------------------

Mungkin kita masih ingat jaman dulu waktu WWF SMACK DOWN lagi booming – boomingnya. Ya, dulu memang banyak anak – anak kecil yang pada terobsesi dan mengikuti aksi – aksi gulat gaya bebas tersebut. Dan gak sedikit kita dengar anak-anak yang kepalanya benjol, hidung mimisan, sampai patah tangan, gara - gara terlalu menghayati aksi SMACK DOWN mereka.


Ini adalah salah satu kisah dari sekian banyak kisah tragedi SMACK DOWN. Tapi kayaknya disini bukan tangan yang patah, tapi MENTAL dan SEMANGAT gw yang patah!


Kisah ini terjadi waktu gua duduk di kelas 1 SMP cawu 1. Dulu memang itungannya masih cawu, belum smester, bagi rapot saja masih tiga kali dalam setahun. saat itu gua bersekolah disebuah SMP negri faforit di Jakarta. Waktu itu emang gw masih bau kencur banget! bau kunyit! malah kadan-kadang bau jahe juga ;D


Dulu gedung sekolah gw terbagi 2 yaitu INDUK dan KJ. Gw sih sebenernya menempati gedung KJ, tapi sebelum perjalanan ke KJ kita kadang – kadang suka singgah dulu di gedung INDUK. Dulu itu gua masuk sekolahnya siang. Waktu itu Sebelum masuk sekolah gua, BB, dan EC lagi nongkrong dan becanda – becanda di halaman samping gedung INDUK. Gua yang dari SD memang masih rada terobsesi sama tokoh SMACK DOWN yang bernama THE ROCK, Entah ada angin apa tiba – tiba pengen meragain jurus andalannya THE ROCK yaitu THE ROCK BOTTOM. Kebetulan sasarannya adalah EC. Badan gw memang kurus, tapi si EC lebih imut lagi dari gua. Gua mulai pasang kuda – kuda, si EC pun pasrah tanpa perlawanan. Lalu....

BRUUK!!

" ADAW! "


Dan disinilah kisah sedih di hari Selasa itu bermulai. ( sebenernya gua lupa sih waktu itu hari apa..hehehe )


Yang bunyi "BRUUK!" tadi memang badannya si EC, tapi sayangnya bukan cuma badannya yang tabrakan sama ubin, tapi kepalanya juga ikut – ikutan nyium ubin juga! walhasil benjol-lah si EC.

Wajah EC yang memang sudah dari sananya agak kemerah – merahan sekarang makin merah saja, mungkin karna EC nahan rasa sakit. Dan muka gua yang memang dari sananya sudah pucat pasi sekarang makin pudar saja warnanya. Jelas, itu karna gua merasa bersalah udah bikin EC benjol. Tapi gua berusaha untuk gak panic saat itu. Lalu EC pun gua tawarin untuk ke UKS biar bisa di obatin. Tadinya dia gak mau, Katanya sih, " Gak usahlah, biar di kompres aja pake es batu. " Tapi gua malah bujuk, " Udah ke UKS aja biar di obatin! " eh, dia malah setuju. Dan kita bertiga jalanlah ke UKS. Padahal justru di UKS-lah sebuah "DRAMA TOLOL" akan terjadi.


Sesampainya di UKS sudah ada 2 orang guru wanita yang lagi jaga. Mereka pun langsung menayakan apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana kronologinya. Lalu kami pun menceritakan. Kedua guru itu yang satu namanya bu XX. Kalau dia sih kayaknya ga perlu di bahas, soalnya sikapnya standar – standar saja. Tapi yang satu lagi ini nih yang resek, namanya bu YM. Dengan sok taunya dia-pun bilang kalo si EC itu harus di operasi, darah di otaknya beku, bisa cacat seumur hidup, dan dia mastiin kalau EC sudah pasti geger otak. Padahal dia itu guru sosiologi, tau apa juga dia tentang medis!? Sampai - sampai dia bilang kalo bokap gw bakal masuk pejara gara - gara nih kasus. WTF!!


Gua sih jelas gak percaya sama kata – kata hiperbolanya bu YM. Tapi gua lihat muka EC yang kemerah - merahan itu mulai berlinang air mata. hmm..EC kayaknya kemakan kata – katanya bu YM. EC takut di operasi! Ah EC, ayolah jangan percaya omongan penyihir tua itu! Gak lama BB pun pergi duluan masuk kelas karena sedikit lagi pelajaran akan dimulai, dan gua harus tetep di UKS untuk menemani EC sekaligus untuk bertanggung jawab.


Diasaat EC sudah berlinang air mata dan muka gua juga sudah kusut - semerawut, datanglah anak - anak kelas 3 yang baru pada pulang sekolah. " Eh kenapa lo nangis?" tanya KM salah satu dari anak kelas 3 kepada EC. " ini nih dibanting sama temannya. " samber bu YM.

" hah? sama siapa? mana anaknya? " kata KM dengan nada sudah seperti mau memukuli orang. Sambil nunjuk kearah gw bu YM bilang " ini nih sahabatnya sendiri yang ngebanting. " Serentak mata mereka pun langsung tertuju pada seorang anak berwajah kusut - semerawut. Ya, anak itu gua lah siapa lagi? ;P Mimik muka mereka yang tadinya seperti mau memukuli orang pun langsung berubah jadi iba. Dan mereka langsung bertanya ke gua apa yang sebenernya terjadi. Ternyata mereka gak cuma prihatin meihat EC nangis, mereka juga prihatin melihat muka kusut - semerawut gua. Gak lama stelah itu bu YM pun minggat entah kemana. Tapi kayaknya dia bakal nyebarin gossip ke seantero guru – guru SMP gua. Mungkin bisa jadi nanti kabar yang terdengar nanti oleh guru –guru EC sudah sekarat atau mungkin lebih gawat lagi. Mungkin saja, secara dia hiperbola sangat orangnya. Dan setelah bu YM sudah gak nampak lagi barulah anak - anak kelas 3 pada membicarakan bu YM " udah ga usah dipikirin bu YM emang aneh, dia itu asalnya dari planet antah berantah! "
mereka coba sedikit menghibur gw dan EC. Yah, anak - anak kelas 3 emang lebih bijaksana dibanding guru – guru yang telah dan bakal gw ceritakan disini.


Setelah beberapa saat anak – anak kelas 3 pun minggat juga. tinggal gw, EC, dan bu XX. " ya sudah kamu masuk kelas saja dulu sana. “ kata bu XX. Akhirnya dengan tampang sudah kayak duit seribuan kembalian angkot, gw pun cabut menuju KJ yang letaknya di belakang gedung INDUK. EC stay di UKS rencananya dia mau dibawa ke Rumah Sakit terdekat buat memastikan dia itu benjol biasa atau benjol spesial. (pake telor ;P ).


Sampe di KJ, Halaman sekolah sudah sepi, jam belajar-pun juga sudah mulai. Tapi untungnya di kelas gw jam pertama belum ada gurunya, jadi gw ga perlu bingung – bingung ngejelasin ke guru kenapa gw bisa terlamabt. Sebagian anak - anak kelas juga sudah tau tentang kejadian di INDUK tadi, itu pasti karena informasi dari si BB. Jam kosong itu di manfaatin oleh anak - anak untuk mengerjakan PR. PR gua juga tinggal 1/2 lagi jadi gua ikutan juga ngerjain PR.

Lagi enak – enak ngerjain PR, tiba – tiba datanglah seorang GURU BERJILBAB membawa secarik kertas, lalu membaca sebuah nama yang tertulis di kertas tersebut.

" Dedy! " panggil guru itu. Gua pun menghampiri. " Kamu menghadap pak SN " ( Pak SN adalah wakepsek ). Lalu gua dan GURU BERJILBAB itu pun berjalan menuju ruang guru. Ditengah perjalanan ke ruang guru, GURU BERJILBAB itu pun bertanya ke gua tentang kronologi kejadian tadi lalu sedikit memarahi gw. otomatis muka gua mengusutkan dirinya kembali. huuuff... gua tegang! (eits..bukan tegang bawahnya tapi perasaan gua yang tegang ;P) yah, siapa juga yang ga tegang mau masuk kandang macan neh...!


Sesampainya di ”akhirat“ telah menunggu mahluk - mahluk yang sangat asing. Mereka itu adalah para iblis dan malikat. Dan gua ga tau mana yang iblis dan mana yang malaikat, karena mereka semua menampakan diri mereka dengan wujud manusia.


" Ini nih pak anaknya. " kata GURU JILBAB. " oh ini, ayu duduk sini. " kata pak SN. Setelah gua duduk pak SN menjewer kuping gua, Pelan dan ga sakit sih, tapi yang namanya di jewer tetep aja gak enak. Lalu pak SN memulai introgasi dengan menanyakan kronologi kejadian. Tapi bukan introgasi kayaknya yang gua dapet, melainkan ...mm..bisa dibilang hinaan, soalnya dia ngejelek - jelekin SD gua juga tuh! Dia bilang " SD kamu aja gak terkenal, pasti kamu masuk sini nyogok ya!" Gw juga ga ngerti apa hubungannya juga SMACK DOWN sama masuk nyogok? lagi pula gua masuk situ emang NEM gua cukup juga, ga pake nyogok. Dari jeweran serta omelan pak SN yang “menyerang” terus dan gak objektif, gua jadi ngeliat pak SN kaya keluar tanduk dari kepalanya, dan ngeluarin suara “ nguik..nguik… ” kayak iblis. Uuuuw scarry…


Namun ditengah – tengah pembunuhan karakter SD gua oleh pak SN itu, ada pak ML yang tiba - tiba nyamber “ Oh, SD BLABLA ya? Anak kelas 3 juga ada tuh dari SD itu, namanya si IC, anaknya pinter juga rangking tiga-besar terus. Kakaknya si IC si ID juga dari SD situ juga anaknya pinter juga sekarang sudah masuk SMA favorit. “ mendengar samberan pak ML, pak SN pun berhenti ngebahas soal SD gua lagi. Strike! Thank you pak ML, udah ngebelain SD gw!hehe Gw jadi melihat pak ML pun seperti mengembangkan sayap dari punggungnya, dan wajahnya pun bersinar kayak malaikat.ce’ileeeeh….


Tapi meski begitu, pembelaan pak ML belum cukup untuk “nyetrika” muka gua yang terlanjur kusut, dan introgasi-pun terus berlanjut. Ditengah – tengah introgasi tiba – tiba hawanya jadi tambah ga enak, lalu datanglah seorang guru wanita bernama bu RL. Dia datang ternyata mau ngambil uang kas guru buat ongkos periksa EC ke RS. Dan dengan wajah super bengis dan mata melototnya bu RL mengomel “ Ini uang belom seberapa ya! Nanti bla..bla..bla…” Gua jadi ngeliat bu RL kayak ngeluarin tanduk dari kepalanya juga, malah gigi taringnya bertambah panjang, mukanya jadi merah, dan tubuhnya dikelilingi api yang menjilat – jilat. haduuuuww spoookiee bener sih bu!

Seperti gak mau kalah, tiba – tiba seorang guru wanita ikut – ikutan ngomelin gua dengan nada tinggi dia bilang “ Ya Allah bandel banget sih ni anak! Bla..bla..bla..” padahal dalem hati gua juga bilang “ Ya Allah bringas – bringas banget sih ni guru pada! “ Yah, di ruang guru emang beberapa guru jadi sinis banget sama gua. Gua sudah seperti maling jemuran yang ketangkep basah lagi ngewer – ngewer BH disitu ;P


Setelah selesai interview sama pak SN, ada satu wakepsek lagi yang berminat mau interview gua juga. Padet juga ya jadwal interview gua, kaya orang sibuk ;p. Berhubung itu wakepsek kepalanya kinclong dan gua juga lupa namanya, kita kasih saja dia nama “ THE KINCLONG MAN “ Gua pun beralih dari meja pak SN ke meja KINCLONG MAN. Ga jauh beda lah, isi interviewnya adalah omelan –omelan yang ga objektif, dan introgasinya juga dimulai dengan pertanyaanyang sama,yaitu KRONOLOGI kejadian.huuuffff…bosen euy diatanya kronologi mulu, makin bikin muka gua kusut aja, kali ini kusutnya udah kayak kain pel!


Gua kira setelah di introgasi sama KINCLONG MAN gua udah bias masuk kelas, tapi kenyataan berkata lain. Gua malah disuruh menunggu di ruang guru dulu. Kata KINCLONG MAN sih masih ada yang mau introgasi gw lagi. Tapi kira – kira siapa ya? Kepsek kah? Tapi setau gua kepsek jarang ada di sekolah.

Selama gua menunggu, para guru pada asik ngegossip, dan gua cuma jadi obat nyamuk disitu. Setelah lama menunggu datanglah seorang guru wanita berkulit putih, dan berbadan kurus – tinggi. Dia adalah bu LD seorang guru BP. “ Dedy ya? ” sapa dia. “ Ayu ikut saya kebawah .” sambungnya. Kebawah? Ngapain ya? Yah, yang enak sih main pijet – pijetan, terus…mmm…yah, yang enak – enak lainnya lah..hehehe Tapi itu jelas ga mungkin! Dan ternyata kita lagi menuju ruangannya bu LD di lantai 1, Yup! ruang BP alias kamar dosa.

Diruang BP sudah ada seorang guru wanita, namanya bu ET. Jadi sekarang gua akan di introgasi oleh dua guru sekaligus. Mereka masih muda, dan setau gua gak galak. Okelah kalo begitu, bring it on ladies! ;)


Lalu seperti yang sudah – sudah, introgasi pun dimulai denga menanyakan kronologi kejadian. Huff…padahal gua berharap pertanyaannya dimulai dengan apa makanan favorit gua ;P kalau saja setiap gua ceritain kronologi kejadian gua dibayar, mungkin sudah kaya gua hari itu. sudah begitu mereka gak cukup puas dengan cuma cerita saja, mereka heran anak kurus seperti gua kok bisa SMACK DOWN orang. Dan mereka pun suruh gua mempraktekan cara gua ngebanting EC. Yowis…gua ajarkanlah kepada mereka jurus THE ROCK BOTTOM, itung – itung jurus ini bisa mereka pakai kalau suatu saat mereka di ganggu oleh pria kurang ajar,hehehe


Yah, mereka berdua sih memang gak marah – marah kaya guru – guru bengis di ruang guru tadi. Mereka memang lebih komunikatif. Tapi bukan berarti juga mereka adalah malaikat, karena ujung – ujungnya mereka manfaatin keadaan gua buat nyuruh – nyuruh gua. Selesai interview pertama – tama gua di anggurin, terus biar ga nganggur – nganggur banget dikasih semacem artikel tentang pendidikan, disuruh baca dan pahami. Tapi habis itu gw belum boleh masuk kelas juga, mlahan gua dikasih kerjaan sama bu LD. Gua disuruh buat membuat kolom di buku jurnalnya bu LD, jumlahnya berlembar – lemabar. Yah, terpaksa gua kerjain juga.


“ Ting – tong… Ting – tong…” ( kira –kira begitulah bunyinya ;) ) itu adalah bunyi bell tanda istirahat sekolah. Anak – anak pun berhamburan keluar kelas untuk beristrahat. Disaat anak – anak bercengkrama, haha – hihi menikmati jajanan khas sekolahan, gua malah sibuk dengan pulpen dan penggaris, ngegarisin buku orang yang semestinya bukan kerjaan gw L Lalu bagaimanakah dengan EC? EC saat itu sedang tidur pulas dengan nyaman dirumahnya. Kata dokter juga benjol EC itu benjol biasa, bukan benjol spesial ( pake telor ;p )


Dan parahnya lagi, gua yang belom juga selesai ngerjain bikin kolom, disuruh ngambil minum ke lantai 2 oleh bu ET, yang saat itu sedang makan. “ Air panasnya setengah campur air dingin setengah ya! “ suruh bu ET. Yah, gua gak mungkin juga nolak, jadi gua jalan juga ke ruang guru di lantai 2 yang hawanya gak enak itu untuk ngambil air di dispenser. Setelah mengambil air gua-pun melanjutkan bikin kolom. Setelah beberapa lama bu LD yang sepertinya habis dari ruang guru datang menghampiri gua. Dia bilang kalau KINCLONG MAN sudah ada di ruang guru lagi, dan gua disuruh tanya ke dia sudah boleh masuk kelas atau belum. Dan bu LD juga mengizinkan gua untuk menyudahi membuat kolomnya.


Lalu dengan langkah berat gua berjalan lagi ke lantai 2. Langkah gua memang berat, gua letih dengan semua kejadian hari ini, letih secara fisik, apalagi secara mental. Hei, umur gua masih 12 taun!


Sesampainya di ruang guru, gua langsung menghadap KINCLONG MAN. Tapi dia malah bilang “ Nanti dulu kamu tunggu di sana dulu “ kata dia dengan wajah menunjuk kearah meja piket. Hah? Belom boleh masuk juga? Mau ngapain lagi siyyy?!


Dengan hati lelah gua-pun duduk dan termenung di kursi – meja piket yang letaknya berada di ujung beranda lantai dua, tepat di depan ruang guru. Sore itu angin yang berhembus tidak terlalu kencang membelai wajah gua yang masih kusut. Lalu tanpa sadar air mata telah merayap di pipi gua. Sepertinya soundtrack yang cocok untuk momen itu adalah lagunya STRAIGHT OUT yang judulnya “Forsaken Upon Nemesis” (kalo mau tau lagunya kayak apa klik disini aja! n__n ) Gua pun segera menghapus air mata gua dengan punggung tangan gua.


Mari kita sedikit tengok EC lagi. Angin dirumah EC sore itu berhembus dengan sangat sejuk, itu adalah angin dari air-conditioner di rumah EC. EC sore itu sudah bangun tidur dan sedang asik nonton TV.


Sesaat gua-pun termenung kembali. ( secara gua dianggurin mau ngapain lagi?! ;p ) Lalu keluarlah seorang guru wanita bernama bu MR dari ruang guru, lalu menghampiri gua. Tidak seperti guru – guru lain yang cuek, bu MR sepertinya sangat empati dengan apa yang gua alami. Dia ,mengajak gua berbincang ( dan gua lupa dialognya! hehe ;P ) yang pasti dia berusaha menenangkan hati gua. Dari situ gua jadi melihat bu MR seperti mengembangkan sayap kecil dari punggungnya,wajahnya bercahaya Dan tubuh bu MR di kelilingi oleh bintang – bintang kecil bercahaya. Prekitieew!! ;P

Tidak lama setelah itu KINCLONG MAN keluar juga dari ruang guru, dan menghampiri gua, lalu dia berkata “ oke kamu boleh kembali ke kelas, tapi jangan sampai diulangi lagi ya! “ Tentu saja gua gak bakal ngulangin ini lagi, gua rasa THE ROCK-nya saja kalo mengalami hari kayak gua ini bisa kapok jadi pemain SMACK DOWN! hehe


Tapi dengan gua kembali ke kelas bukan berarti semuanya beres. Setibanya di kelas pelajaran sedang berlangsung. Sang guru-pun langsung mempersilakan gua duduk tanpa bertanya macem – macem, sepertinya dia sudah tau kenapa gua baru masuk kelas. Lalu anak – anak sekeliling tempat gua duduk pada bertanya, ngapain aja gua kok lama banget. Gua habis dari ‘akhirat’!


Lalu ada kabar yang gak enak yang bikin perasaan gak normal. Kata si BB temen – temennya EC dari kelas sebelah pada mau mukulin gua. “ Tak kenal maka tak sayang ” maklum ini bulan pertama masuk SMP, jadi mereka belom pada kenal gua, padahal nantinya juga mereka semua bakal jadi temen gua. Tapi ada seorang temen sekelas gua yang berbadan bongsor yang empati sama gua. Namanya FR, dia bilang “ Lu pulang bareng gua aja, kalo lo sampe diapa – apain gua belain! “ mendengar kalimatnya FR perasaan gua langsung rada mendingan. Thanx bro you were the best! ;) Tapi berhubung ini sudah bukan di ‘akhirat’ gua gak ngeliat dia kayak malaikat lagi ;p


Adegan pahlawan sudah lewat, sekarang kita lanjutkan pelajaran. Ditengah adegan belajar tiba – tiba ada seorang anak kelas dua dari gedung INDUK datang, dan masuk kelas. Dia-pun menghampiri meja guru dulu dan minta izin untuk menyampaikan sesuatu. Tadinya gua pikir dia mau nawarin anak – anak kelas untuk ikut daftar ekskul, tapi ternyata dia cuma membawa secarik kertas dan membacakan sebuah nama. “ Dedy ada? “ dengan hati bertanya – tanya gua menghampiri dia. Dan ternyata “ Lu dipanggil bu MH di gedung INDUK. ” oh, ya..ya..ya.. mungkin memang belum lengkap kalo WALI KELAS belum ikut serta meng-introgasi gua. Lalu gua dengan dikawal oleh anak kelas dua itu pun berjalan menuju gedung INDUK. Sampailah gua di depan meja piket gedung INDUK, nampaknya bu MH lagi piket hari itu. Seperti biasa introgasi dimulai dengan menanyakan, apa anak – anak? Iya betul, KRONOLIGI!


Lalu bu MH memberi gua no. Tlp nya dan menyuruh orangtua gua menghubungi dia. Kedengarannya memang tanggung sih, tapi bagus juga, jadi ortu gua ga perlu repot – repot dateng ke sekolah.


Setelah introgasi selesai gua-pun kembali ke kelas gua di KJ. di kelas pelajaran masih berlangsung. Tapi sebentar lagi waktunya pulang. Lalu, “ting…tong…” bell tanda pulang-pun berbunyi. Seperti rencana, gua pulang bareng FR. Selama perjalanan anak – anak yang katanya mau mukulin gua gak namapak dan semua amaman – aman saja.


Betapa leganya gua pada saat itu melihat rumah gua. Begitu sampai gua langsung mandi, shalat, dan santai - santai. Tapi masih ada satu hal lagi yang mengganjal di pikiran gua, yaitu gua harus bilang ke ortu gua untuk telepon bu MH. Seharusnya semua akan baik - baik saja kalau gua cuma ngomong hal ini sama nyokap gua, dengan naluri keibuan-nya nyokap sangat ngerti dengan keadaan gua.Tapi sayangnya bokap gua juga denger. Dia-pun memarahi gua dengan gak kalah bengisnya sama guru - guru tadi. Sangat tidak bijaksana! seharusnya rumah bisa benar - benar jadi tempat istirahat setelah gua merasa lelah dengan semua kejadian hari ini.


dan saat itu yang ingin gua lakukan adalah menuju tempat tidur. Gua ingin cepat - cepat berjumpa hari esok dan melewati hari ini. dan sepertinya soundtrack yang cocok buat gua saat itu adalahlagu "i'm just a kid" dari simple plan ;).


i'm just a kid and life is a nightmare, i'm just a kid i know that it's not fair, nobody care 'cuz i'm alone in the world this, having more fun than me....tonight! =(



Keesokan harinya gua masuk sekolah seperti biasa. Melewati gedung INDUK tanpa singgah, dan langsung menuju KJ. ketika gua menuju kelas gua di lantai dua, di tengah - tengah tangga ada seorang bertubuh kecil lagi cengar – cengir melihat gua, itu adalah EC. Lalu kami-pun ngobrol di beranda. Seperti yang sudah gua bilang EC baik - baik saja, dan benjol EC adalah benjol biasa, bukan benjol spesial (pake telor ;P) dan kami-pun becanda kembali.


Tadinya kalau saja boleh memilih gua memilih untuk jadi EC, jadi korban SMACK DOWN. Dari pada jadi pelaku yang harus mengalami hari yang melelahkan. Tapi kalau saja waktu itu gua jadi EC , mungkin tulisan ini gak akan pernah ada. Tulisan pertama gua yang membuat gua memulai untuk belajar menulis. So, gua tetap memilih untuk jadi THE ROCK. =)